Rabu, 02 Januari 2008

toet..toet..toet....

Tahun 2007 baru saja kita lewati, tahun yang penuh bencana, dibuka dengan jatuhnya pesawat adam air dan ditutup dengan bencana banjir serta tanah longsor di berbagai daerah. Dengan banyaknya bencana tersebut, banyak orang kurang kerjaan yang neko-neko merubah nama belakang presiden kita tercinta menjadi (maaf) nyudonyowo, yang berarti “mengurangi nyawa” .

Padatnya agenda bencana yang ada di tahun 2007 menimbulkan beberapa ragam versi perayaan tahun baru. Pertama, orang yang berpesta sepanjang malam sambil bertoet-toet meniup terompet. Golongan ini memang cuek dengan keadaan, atau berusaha keras untuk menutupi kenyataan yang terjadi. Berharap hidup ini indah dan semua bencana adalah mimpi serta yang penting meneruskan tradisi bahwa tahun baru haruslah berjingkrak-jingkrak sambil menghitung mundur detik-detik pergantian tahun.

Kemudian ada orang cerdas, yang pada malam tahun baru bermuhasabah dan berdoa dengan sungguh-sungguh akan keselamatan diri dan negeri di tahun berikutnya. Mereka merenungkan kesalahan yang dilakukan sehingga tidak akan terperosok kedalam lubang yang sama. Orang-orang ini menurut saya yang berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembangunan negara. Kemudian tipe berikutnya adalah orang-orang kurang beruntung yang tidak sempat merayakan tahun baru karena masih tertimpa bencana seperti para saudara kita yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mungkin tipe terakhir adalah orang seperti saya, yang tidur semalaman di malam tahun baru.

Awal tahun baru seperti tahun-tahun sebelumnya juga merupakan berkah bagi para Penerawang atau Peramal atau Ahli Nujum yang kebanjiran order untuk memaparkan berbagai hasil “terawangannya” lewat infotainment. Namun apapun ”ocehan” mereka, dan bagaimanapun cara kita menyambut tahun baru, yang akan menentukan nasib kita nantinya adalah bagaimana cara kita mengisi kesempatan hidup yang telah diberikan Tuhan kepada kita ini dengan sebaik-baiknya. Bagaimanakah cara kita menuju ke arah kehidupan damai, baik dengan alam, dengan orang lain, dengan diri sendiri maupun usaha ke arah hidup dengan Tuhan. Semoga di tahun 2008 nantinya semua yang baik telah menanti kita.

Tidak ada komentar: