Beberapa bulan ini aku mulai merasa bahwa hidupku begitu membosankannya. Semua yang aku lakukan hampir keseluruhan berupa rutinitas belaka yang tentunya sangat menjemukan. Ditambah lagi teman cowok seangkatanku di kampus cuma 9 orang yang itu saja jarang bisa kumpul bareng buat hangout rame-reme. Parah lagi kosanku yang sepi. Pokoknya bikin semua tambah ngebosenin.
Hmm..pacar??yupz..ditambah lagi aku gak punya pacar!terus terang aja, sebenernya aku ngebet banget buat punya seorang pacar. Tapi entah kenapa hampir selama 2 tahun ini aku bisa membuang jauh-jauh keinginan itu dan hidup sebagai jomblowan sejati. Hal itu karena setelah putus secara menyakitkan dengan pacarku di awal semester 2 kelas satu SMA, aku mulai aktif di organisasi keagamaan di sekolahku. Walaupun bisa dikatakan sebagai wujud pelarian saja, tapi saat itu aku sangat menikmati kehidupanku.
Masih mengenai pacar, saat itu aku sering bertanya, apa alasanku untuk tidak pacaran??apa karena agama??tahu hukumnya??Aku tidak membantah, semuanya benar. Aku memang tahu hukum pacaran dalam agama. Tapi hanya sekedar tahu, yang mana hanya ada di kepalaku, belum sampai turun ke qolbu-ku. Dalam hatiku, setan masih membelengguku untuk tidak melupakan pernak-pernik hidup di dunia. Saat itu (SMA) aku hanya merasa amat sangat tidak etis sekali apabila melakukan sesuatu yang sangat sensitif di kalangan aktivis muslim, seperti pacaran. Apalagi keberadaanku di sana yang cukup menonjol. Hanya itu! Walaupun tidak se-idealis yang lain, aku memang cinta akan organisasiku itu dan aku tidak mau merusaknya. Sehingga ketika kenaikan kelas aku ditawari posisi penting, aku buru-buru menolaknya, karena di hati kecilku aku sangat merasa telah menjadi orang munafik. APA KATA DUNIA??begitu bunyi sebuah iklan layanan masarakat.
Kembali ke tahun 2008 ini, hanya beberapa bulan dari kelulusanku, aku sudah mulai terombang-ambing gak tahu mau kemana. Aku tidak lagi berada diantara orang-orang yang bisa menjagaku, yang membuatku risi untuk menduakan Tuhan. Sekarang aku sendiri, kesepian ditengah keramaian, dengan setan-setan yang mencoba menuntunku menuju “keramian”. Pernah temanku, cewek, si H, berkata “komunitas itu gak penting, yang penting itu kamu dan idealismemu” begitu dia bilang. Kata-katanya itu langsung mentah di otakku, apa aku punya idealisme??pandangan hidup?? Dosenku yang tergila-gila dengan Bung Karno secara eksplisit selalu menegaskan, ciri mahasiswa haruslah punya idealisme. Dan Pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup dan ideologi bangsa, haruslah menjadi idealisme anda. Otoriter gak tuh??. Aaah..aku makin pusing dengan masalah idealisme ini!!!
Semua masalah ini hanya berawal dari rasa kesepianku, sehingga memunculkan lagi kata “pacaran” di kamus kehidupanku, dan ternyata aku tanggapi dengan cara berfikir filsafat (soalnya kemarin baru UAS filsafat, jadi masih terngiang-ngiang gitu!!) sehingga malah menghasilkan dilema (wuiiiiihh). Sampai aku memutuskan mengakhiri tulisan ini (semakin gak sambung je..), aku masih bingung, dan sampai sekarang pun aku masih berfikir apa aku ini benar-benar munafik! Dan pertanyaan “aku mau kemana??” jawabannya benar-benar masih merupakan misteri.
Nb. Tampangku gak jelek-jelek amat lho..he2..
2 komentar:
ya,, aku ga percaya (pake banget) kamu bisa (mau) curhat... di blog lagi...
sebenarnya aku lebih iri sama kalian, terutama kamu, yang bisa fokus dan punya tujuan jelas, dan kalian yang selalu cuek sama fans2 yang bertebaran di SMA...
u know chan!?? kalo kita bareng2 ke kantin, ke mushola, or kemana2 sama anak2,banyak hal yang kalian lewatka..ya... fans2 kalian yang bisik2 ngomongin kalian, dan kalian tetep cuek...nggak tau kalian emang cuek apa sok cuek, tapi itu emang terjadi.jawabannya,,: ya, kita emang beda dalam melihat dunia ini, hal2 yang kalian anggap nggak penting, bisa jadi penting buat aku..dan itulah yang bikin aku jadi orang yang paling depresi waktu itu (SMA),,mungkin kamu lebih beruntung...
how, nggak punya pacar buka berarti nggak payu or dunia jadi suram kan!!banyak hal yang bisa kita lakukan.
idiologi??mmm, mungkin sekarang kita harus punya, tapi nggak untuk selamanya. ada saatnya kita yang nyesuaiin diri sama dunia. hohoho... anda yang memilin dan anda yang menentukan mau jadi apa anda....
ehem...ehem....saya tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan diri sya melihat rangkaian huruf-huruf yang............(titik2 isi sendiri-yang di sms juga isi sendiri)
yang pastinya...tidak menyangka saja.seorang X-kadiv internal yang selama ini saya kenal mamppu menulis(bukan berpikir seperti ini..tapi MENULIS) seperti yang ada pada ocehan begawan ini...
hahahaha...=D
Posting Komentar